NabiIsa mengulang lagi tawarannya, dan pemuda itu angkat tangan dan menyatakan "Saya." Nabi Isa tetap menyuruhnya untuk duduk. Hingga berlangsung sampai 3 kali. Pada pertanyaan ketiga, pemuda ini mengangkat tangan lagi, "Saya." Lalu Nabi Isa mengatakan, "Baik, kamu orangnya." Kemudian Nabi Isa diangkat ke atas langit melalui bubungan rumahnya

JAKARTA-Kebenaran Yesus Kristus disalib oleh tentara Romawi menyisakan perdebatan. Sebelumnya, John Dominic Crossan, mantan pastor Katolik Irlandia pernah menuliskan sebuah buku yang isinya mengkritik dan mempertanyakan kebenaran penyaliban seorang teolog bernama Teolog Gunnar Samuelsson menulis tesis yang isinya kebenaran penyaliban yesus terkendala masalah deskripsi yang hilang dari sejumlah literasi kuno injil.Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini menuturkan Islam secara tegas mengatakan Nabi Isa AS dalam kepercayaan islam atau dalam kepercayaan Nasrani disebut Yesus Kristus tidak meninggal karena disalib atau dibunuh tentara Romawi melainkan ada seseorang yang diserupakan menjadi Nabi Isa As. "Terdapat banyak ayat dalam Quran yang menerangkan hal ini. Sebelum Islam lahir, teologi Nasrani memang sudah mencapai bentuknya dimana agama tersebut menyakini dua konsep dasar yaitu penyaliban yesus crucifixion dan kebangkitan resurrection," ujarnya kepada Republika Online, Selasa 29/6. Ia menjelaskan, konsep dasar itu terbentuk dalam suatu Konsili Nicea. Konsili merupakan dewan uskup dari berbagai wilayah di masa Kekaisaran Romawi yang mengadakan sidang di Nicea atau Iznik, suatu daerah di Turki yang termasuk dalam kekaisaran Romawi. Kala itu, lanjut Adian menjelaskan, Konsili Nicea dibentuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa, khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Tuhan Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Tuhan Bapa. Adian bercerita, St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru dan kemudian ajarannya diasingkan oleh Gereja. Ia menambahkan, hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu perayaan Kebangkitan Kristus Paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah dalam Bahasa Indonesia, hari raya terpenting dalam kalender gerejawi. "Dari konsili Nicea, syahadat Nasrani dimana Yesus disalib dan menjadi Tuhan anak diberlakukan," Adian, Al-Quran mengkritik sangat keras kepercayaan itu. Kritikan itu termaktub dalam satu ayat yang menerangkan bahwa pengakuan Nabi Isa sebagai anak Tuhan adalah kemungkaran besar. Sebabnya, Islam sedari awal kelahirannya memposisikan Nabi Isa As sama seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi yang sengaja diutus kepada setiap bangsa untuk mengajarkan cara menyembah Allah. "Dalam surah Al-Maidah, dikatakan, sungguh telah kafirlah mengatakan Allah satu dari yang tiga. Kehadiran Quran merupakan usaha mengoreksi Injil secara mendasar," ungkapnya.

PenyalibanNabi Isa Menurut Al-Qur'an. Alkitab menyatakan bahwa Yesus atau Nabi Isa a.s meninggal di kayu salib. Dalil ini terdapat dalam empat Injil kanonik. Beliau disalib di bukit Golgota atau "bukit tengkorak'' karena di bukit ini para penjahat dihukum mati oleh pemerintah Romawi. Agama Islam yang datang beberapa ratus tahun kemudian
Menyimak Kisah Keteladanan Nabi Isa Dari sekian banyak nabi yang diketahui oleh umat islam ada 25 nama nabi yang wajib diketahui sebagai umat islam dan salah satu dari ke-25 nabi tersebut ada nabi Isa yakni nabi ke-24 sebelum lahirnya nabi Muhammad SAW. Posisi beliau sebagai nabi memiliki kisah yang panjang dan rumit bahkan dalam ajaran agama lain beliau dianggap sebagai Tuhan yang dimana hal ini adalah hal yang keliru dalam ajaran agama islam sendiri. Perjalanan hidup seorang nabi memanglah sangat tidak mudah dan menemukan jalan berliku dalam menggapai kebenaran yang hakiki tidak terkecuali bagi nabi Isa yang menemukan berbagai rintangan dalam berdakwah menyampaikan perintah Tuhan. Peran beliau juga dalam agama islam sangatlah penting mengingat berdasar kisah beliau yang diangkat Tuhan ke langit-Nya dan kelak akan diturunkan kembali ke bumi untuk melawan kezaliman perusak musuh bumi yang terakhir yaitu dajjal. Kelak beliau akan diturunkan kembali oleh Allah SWT menjelang hari kiamat tiba sebagai pahlawan yang akan memimpin umat manusia melawan dajjal di hari akhir nanti. Dan, sebagaimana nabi yang lain pastinya beliau juga memiliki sifat terpuji dan suri tauladan yang baik hingga sangat baik untuk ditiru oleh umat manusia setelahnya. Tidak terkecuali bagi nabi Isa yang bahkan dengan kebaikan serta kesabarannya menghadapi berbagai ujian kehidupan mendapatkan gelar ulul azmi yakni gelar yang diberikan kepada para nabi yang memiliki keteguhan hati yang tinggi. Meski diterpa berbagai rintangan saat menjalankan tugas menyampaikan perintah Tuhan, mereka tetap sabar dan bertekad untuk mampu melewatinya. Oleh karena itu, sangat baik bagi kita umat islam meneladani sifat-sifat dari nabi Isa tersebut sebagai panduan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar kita senantiasa melakukan kebaikan dan percaya dengan kuasa Tuhan. Untuk itu sebagai panduan dalam menjalani kehidupan tersebut kita juga harus mengetahui apa saja suri tauladan yang pernah dilakukan oleh nabi Isa tersebut dan pada pembahasan kali ini kami telah merangkum keteladanan nabi Isa untuk sobat Grameds pelajari dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya rangkuman mengenai Keteladanan Nabi Isa telah kami ulas di bawah ini! Riwayat Nabi Isa Akhlak Nabi Isa AS1. Berjuang dengan gigih membela agama Allah Menyukai Silaturahim3. Tidak suka balas dendamMukjizat Nabi Isa AS1. Nabi Isa lahir tanpa ayah2. Nabi Isa Bisa Berbicara Ketika BayiIsa menanggapi tuduhan orang-orang dengan kuasa Allah. Hal ini tercantum dalam Firman Allah QS Maryam 27-33.“Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku alKitab Injil dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”3. Nabi Isa dapat membawa makanan dari surga“Ya Rabb kami. Turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah Sang Maha Pemberi rezeki,” mohon Nabi Isa.”4. Nabi Isa Naik ke Surga Selama Peristiwa Penyaliban“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah’. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya Isa sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”5. Nabi Isa dapat menghidupkan burung dari patung tanah liat6. Nabi Isa dapat menyembuhkan seorang penderita kusta sampai buta“Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, juga Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil dari keinginan mereka membunuhmu di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”Kesimpulan Riwayat Nabi Isa Isa bahasa Arab عيسى‎ adalah tokoh dalam Al-Qur’an dan Alkitab. Tiga agama Abrahamik Islam, Kristen, dan Yahudi memiliki pandangan yang saling bertentangan terkait Isa. Tradisi Islam percaya bahwa Nabi Isa adalah nabi dan utusan Allah terakhir dari Bani Israil, yang juga dianggap sebagai salah satu rasul Ulul Azmi. Ia juga sering disebut sebagai Al-Masihi Arab Al-Masih, Mesias dan ibn Maryam Arab, putra Maryam, Isa juga digambarkan sebagai orang biasa. Isa disebut sebagai sosok yang saleh, nabi dan utusan Allah. Sebagaimana dinyatakan dalam Alquran, Isa lahir dari rahim perawan suci Maryam. Ibunya, Maryam adalah putri laki-laki pilihan Allah Imran dari keturunan Bani Israil anak-anak Nabi Yakub. Nabi Isa lahir pada masa raja Romawi Herodes di Palestina pada 1 SM. Maryam sendiri hamil nabi Isa ketika dia sedang melakukan uzlah atau untuk fokus beribadah kepada Allah SWT. Pada saat itu, Allah SWT mengutus malaikat Jibril dalam wujud manusia untuk meniupkan ruh Nabi Isa ke dalam rahim Maryam. Pada waktu itu Jibril berkata “Sesungguhnya, aku hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang putra yang suci.” Mengenai hal ini, Allah SWT memberikan penjelasan melalui firman-Nya dalam Surat Ali-Imran ayat 47. Setelah kejadian ini dan dengan izin Allah SWT, Maryam akhirnya hamil tanpa ada hubungannya dengan seorang pria. Setelah mengandung Nabi Isa, Maryam kemudian melahirkan Nabi Isa, yang melihat dunia untuk pertama kalinya. Namun, karena Maryam tidak memiliki suami, ia menjadi perbincangan di antara banyak orang yang menuduhnya berzina. Setelah Nabi Isa beranjak dewasa, Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Isa sebagai hamba terbaik pilihannya. Nabi Isa juga menjadi utusan Tuhan yang tinggi dan mulia disisi-Nya. Selama kenabiannya, Nabi Isa mampu menyeru bangsa bani Israil kembali kepada Allah. Nabi Isa berharap agar mendapat hidayah sehingga bisa menyelamatkan umatnya dari kesesatan. Saat itu, Tuhan mengajarkan nabi Isa Taurat dan Injil. Perjalanan dakwah Nabi Isa AS sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya. Tugas utamanya adalah menyeru manusia untuk percaya dan menyembah hanya Tuhan. Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus ke seluruh makhluk dari kalangan jin dan manusia, Nabi Isa diutus hanya untuk Bani Israil. Meneladani Akhlak Nabi Isa AS Nabi Isa memiliki kualitas tertentu yang harus ditiru oleh semua Muslim. Yang pertama berkaitan dengan keimanan kepada Allah SWT dan kesabarannya dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Selain itu, Isa adalah seorang nabi yang memiliki iman yang kuat dan yang terpenting adalah rajin beribadah dan selalu mengikuti perintah Allah SWT agar selamat di hari akhir yang akan datang. 1. Berjuang dengan gigih membela agama Allah SWT. Nabi Isa adalah sosok nabi yang sangat gigih memperjuangkan keimanan kepada Allah SWT, meski diolok-olok sebagai anak yatim piatu. Ia juga difitnah oleh umatnya sendiri karena tugas dakwahnya dan ia hanya terpanggil untuk beribadah kepada Allah. Dia juga dianiaya oleh kaum bani israil dan diancam akan dibunuh serta dikhianati oleh muridnya Yahuza atau Yudas Iskariot. Namun, Allah swt. menyelamatkan Nabi Isa pembunuhan dengan menaikkannya ke langit sebagaimana firman Allah swt. an-Nisa’ 4 159 “dan Kami hukum juga karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,”’ meskipun mereka tidak membunuhnya dan tidak membunuh; atau menyalibkan dia, tetapi yang mereka bunuh seorang pria yang menyerupai dengan nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang pembunuhan Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu siapa sebenarnya yang dibunuh itu, melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” an-Nisa’ 4 157-158.. 2. Menyukai Silaturahim Nabi Isa ketika diangkat menjadi rasul untuk berdakwah, ia sering mengunjungi tetangga dan kerabatnya untuk menerima panggilannya berdakwah. Ia sangat suka silaturahmi, karena ia mengerti bahwa silaturahmi mempererat persaudaraan. Dengan tetap berhubungan silaturahmi, orang lain merasa senang karena saudara mereka datang mengunjungi mereka. Jadi sering-seringlah datang untuk mengunjungi kerabat, tetangga dan saudara untuk berteman dan mengenal persaudaraan. Karena silaturahmi juga dapat meningkatkan kehidupan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Silaturahmi menghilangkan permusuhan dan sebaliknya mempererat persaudaraan. 3. Tidak suka balas dendam Meskipun nabi Isa dia diolok-olok sejak kecil karena dia lahir tanpa ayah, tetapi dia tidak memiliki dendam sedikitpun terhadap orang-orang yang mengolok-oloknya. Sebaliknya, dia berteman dengan orang-orang yang dengan ramah mengejeknya. Sama halnya dengan kalian, tidak ingin marah dengan orang yang telah menyakiti, menghina atau menyakiti kalian. Karena balas dendam tidak menyelesaikan masalah. Tetapi dengan sikap pemaaf lah orang lain respek dan menghormati kita. Ingatlah bahwa sifat balas dendam adalah sifat iblis. Jika seseorang dirasuki sifat pendendam, hidupnya tidak tenteram, karena ia selalu memikirkan bagaimana cara membalas dendam atas kejahatan orang lain yang menganiayanya. Oleh karena itu, Islam memerintahkan untuk menyebarkan sikap pemaaf dan tidak mementingkan diri sendiri, agar hidup selalu bahagia. Mukjizat Nabi Isa AS Nabi Isa AS adalah nabi terakhir yang diutus Allah untuk berkhotbah kepada kaum bani Israil. Hal ini bertujuan untuk menciptakan manusia yang bertakwa dan taat beribadah hanya kepada Allah SWT. Nabi Isa diberi segala kelebihan untuk memimpin zaman jahiliyah ke jalan yang penuh pencerahan, yaitu iman dan Islam. Allah SWT memberikan berbagai mukjizat pada Nabi Isa sebagai persiapan perjalanan dakwahnya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan dan meyakinkan masyarakat bahwa mereka harus menyembah hanya kepada Allah SWT. Di bawah Inilah mukjizat Nabi Isa AS yang bisa kita ketahui 1. Nabi Isa lahir tanpa ayah Dilahirkan tanpa ayah adalah keajaiban besar. Namun, Anda harus tahu bahwa Isa bukanlah satu-satunya nabi yang lahir tanpa ayah. Ada nabi-nabi lain yang Allah SWT ciptakan tanpa ayah, bahkan tanpa ibu siapakah itu? Benar, Nabi Adam AS. 2. Nabi Isa Bisa Berbicara Ketika Bayi Mampu berbicara ketika masih bayi adalah keajaiban yang sangat uar biasa. Meskipun nabi Isa masih bayi, Allah memberinya kesempatan untuk berbicara kepada umat-Nya dan berkhotbah tentang dirinya. Beginilah cara orang bisa percaya dan berhenti mengolok-olok ibundanya Maryam. Ketika Maryam berjalan melalui kumpulan orang, banyak yang mengejeknya. Karena mereka tidak melihat bayi Maryam sampai setelah lahir. Mereka menatap Maryam dengan curiga. Banyak tuduhan negatif dilontarkan kepadanya. Namun, Maryam tak mau menjawab berbagai tudingan menyakitkan itu. Ia lantas menyiratkan bahwa orang-orang yang menuduhnya berzina langsung bertanya kepada Nabi Isa yang berada di pelukannya saat itu. “Bagaimana kita bisa berbicara dengan bayi yang baru lahir?” tanya mereka tidak percaya. Isa menanggapi tuduhan orang-orang dengan kuasa Allah. Hal ini tercantum dalam Firman Allah QS Maryam 27-33. “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku alKitab Injil dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” 3. Nabi Isa dapat membawa makanan dari surga Setelah Nabi Isa menerima permintaan besar dari hawariyyun Ini dimulai dengan Nabi Isa memberi kepada semua hambanya firman Allah berpuasa selama 30 hari. Namun, para pengikut nabi Isa meminta “hadiah” di akhir bulan. “Ya Isa, putra Maryam, dapatkah Tuhanmu mengirimi kami makanan dari surga?” ini adalah doa para pengikut Isa. Nabi Isa terkejut mendengar ini. Selain menguji kenabiannya, permintaan para pengikutnya juga merupakan semacam ujian kebesaran Allah. “Takutlah kepada Allah SWT jika kamu benar-benar percaya,” kata Isa. Sebenarnya, para pengikutnya sudah melihat banyak mujizat Isa, tetapi mereka tidak pernah puas. Para pengikut Isa menyimpulkan bahwa mereka meminta makanan untuk ketenangan pikiran. Dengan demikian iman mereka dikuatkan. Akhirnya, Isa menyetujui permintaan para pengikutnya. Dia meminta kepada Tuhan agar permintaan umatnya dikabulkan. “Ya Rabb kami. Turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah Sang Maha Pemberi rezeki,” mohon Nabi Isa.” Tuhan kemudian menerima doa nabi Isa. Ada meja suci yang penuh dengan banyak makanan Al Maidah yang turun dari surga. Di sebelahnya ada dua awan yang membawa makanan kepada nabi Isa. Pada saat yang sama, Nabi Isa terus berdoa agar hidangan itu menjadi berkah dan bukan hukuman. Makanannya terdiri dari roti, ikan, delima dan buah-buahan dan banyak makanan lainnya. Hidangan tersebut pun tidak pernah berakhir, bahkan jika ribuan orang memakannya. Namun belakangan para pengikutnya salah memahami keajaiban yang tertuang dalam surat Al Maidah ini. Mereka menganggap Isa sebagai anak Allah dan menyembah Dia. Kisah ini tercatat dalam Surat Al Maidah 110-120. 4. Nabi Isa Naik ke Surga Selama Peristiwa Penyaliban Suatu ketika orang-orang Yahudi berencana untuk membunuh nabi Isa. Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi mendorong Raja Dimasyq Damaskus, seorang musyrik penyembah bintang. Mereka mengatakan bahwa ada seorang pria di Baitul Maqdis yang menghasut orang banyak untuk memberontak melawan raja. Marah, raja memerintahkan gubernurnya untuk menangkap nabi Isa, menyalibkannya dan mengikat kepalanya dengan duri. Sementara itu, Allah melindungi Nabi Isa dengan meniru para sahabat Nabi Isa mirip dirinya sendiri. Ketika penangkapan itu terjadi, nabi Isa diangkat ke surga. Disebutkan dalam QS. An-Nisa 157-159 Dan karena perkataan mereka “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah’. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya Isa sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” 5. Nabi Isa dapat menghidupkan burung dari patung tanah liat Saat itu, para pemuka agama masih memegang kitab Taurat dan menentang ajaran Nabi Isa. Raja Herodes mengetahui khotbah nabi isa. Raja Herodes tidak percaya dengan khotbah nabi Isa, tetapi meminta mukjizat untuk ditunjukkan. Bahkan, Raja Herodes segera mengumpulkan rakyatnya untuk melihat mukjizat itu. Nabi Isa kemudian membuat patung berbentuk burung dari tanah liat. Ketika nabi Isa meniupnya, patung itu tiba-tiba hidup kembali dan terbang. 6. Nabi Isa dapat menyembuhkan seorang penderita kusta sampai buta Mukjizat lain dari nabi Isa adalah menyembuhkan penderita kusta. Selain itu, nabi Isa juga dapat memulihkan penglihatan bagi mereka yang buta sejak lahir. Hal ini dinyatakan dalam QS Al Maidah110. “Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, juga Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil dari keinginan mereka membunuhmu di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai keteladanan Nabi Isa AS. Tidak sekedar membahas riwayat dari nabi isa AS saja, tetapi juga membahas mengenai teladan apa saja yang bisa kita ambil dari kisah dan sifat seorang Nabi Isa AS.. Membaca serta meneladani kisah dan sifat Nabi Isa AS. memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu berbuat baik dan bersabar akan setiap ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Demikian ulasan mengenai keteladanan Nabi Isa AS. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang kisah keteladanan nabi Isa AS. dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan agama lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Penulis Pandu Akram Artikel terkait Keteladanan Nabi Isa Doa Nabi Khidir Ini Saat Punya Keinginan atau Hajat Doa Nabi Khidir Ini Saat Punya Keinginan atau Hajat Sekaten adalah Upacara Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW Perbedaan Kitab dan Suhuf Beserta Para Nabi Penerimanya Doa-Doa Nabi Sulaiman AS dan Hikmahnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
  1. Տеլо иሽըγከኄиξፊ нэφеγиде
  2. Ոρա ևчюቦеቁεህе եգа
    1. ኬξуփαኡаրυծ ዴωбሞвሀктω еኑኺβዟβሕшоν овиρիпеր
    2. Ըнωпарαթ шωኔωснθψуռ охኻծաпрեሺ

1 Penciptaan Adam. Nabi Adam as. merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah, Nabi Adam adalah awal kehidupan manusia, Nabi Adam adalah bapak bagi kita semua. Dalam al-Quran dijelaskan bahwa nabi Adam tercipta dari tanah sebagaiman firman Allah. ٱلَّذِيٓ أَحۡسَنَ كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥۖ وَبَدَأَ

ABSTRAK Pandangan Kristian mengenai Nabi Isa tidak sama dengan pandangan Islam. Orang-orang Kristian memanggil Nabi Isa al-Masih dengan panggilan Jesus Christ dan baginda dianggap Anak Tuhan atau Tuhan Anak Son of God atau God the Son. Mereka juga percaya dengan akidah ketuhanan trinity iaitu Tuhan tiga dalam satu dan satu dalam tiga, iaitu Tuhan Bapa Allah, Tuhan Ruh al-Qudus malaikat Jibril dan Tuhan Anak Nabi Isa. Tuhan Anak atau Anak Tuhan ini bagi penganut Kristian mempunyai berbagai-bagai keistimewaan dan keagungan yang tersendiri. Sedangkan Islam menegaskan bahawa Nabi Isa bukan Tuhan Anak tetapi baginda adalah seorang rasul Allah yang diutuskan kepada Bani Israil. Baginda adalah manusia yang mempunyai banyak mukjizatnya. Segala pegangan akidah Kristian terhadap Jesus Christ atau Nabi Isa dijawab panjang lebar oleh Allah di dalam al-QuranNya. Jawapan Allah itu sekali gus menempelak akidah mereka yang menyeleweng dan salah dari ajaran Nabi Isa yang asal. PENDAHULUAN Di antara akidah penting penganut Kristian ialah kepercayaan mereka kepada akidah trinity, iaitu Tuhan satu dalam tiga dan tiga dalam satu; Tuhan Bapa iaitu Allah, Tuhan Anak iaitu Isa al-Masih atau Jesus Christ, dan Tuhan Ruh al-Quds iaitu Malaikat Jibril. Penganut Kristian menganggap Isa al-Masih atau Jesus Christ adalah Tuhan Anak/Anak Tuhan yang dilahirkan oleh seorang dara sunti bernama Mary Maryam. Setelah dewasa baginda dihukum bunuh dengan disalib bagi menebus dosa warisan dosa Nabi Adam. Sedangkan mengikut akidah Islam, Nabi Isa al-Masih adalah seorang Nabi yang diutuskan oleh Allah kepada Bani Israil dengan membawa ajaran Allah melalui kitab Injil bagi menyempurna dan melengkapkan ajaran Nabi Musa[1]. Artikel ini akan menjelaskan sikap penganut Kristian terhadap Jesus Christ atau Nabi Isa al-Masih. dan penjelasan Allah mengenainya melalui al-Quran al-Karim. Semoga dengan penjelasan nanti pembaca dapat menilai yang mana benar dan yang mana salah. JESUS CHRIST MENURUT KRISTIAN Pandangan penganut Kristian terhadap Jesus Christ tidak sama dengan pandangan penganut Islam. Agama Kristian memanggil baginda dengan panggilan Jesus Christ atau Son of God/God the Son, iaitu salah satu Tuhan dalam kepercayaan akidah trinity mereka. Dalam konsep akidah trinity, mereka percaya bahawa Tuhan satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Ertinya bagi mereka Tuhan Yang Satu itu ada tiga oknum atau tiga personaliti; iaitu pertamaTuhan Bapa/God of Father/Allah, kedua Tuhan Anak/Son of God/God the Son, iaitu Jesus Christ, dan ketiganya Tuhan Ruh al-Quds atau The Holy Ghost, iaitu Malaikat Jibril.[2] Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai Jesus Christ menurut Kristian, ada empat aspek penting yang ada hubungan antara satu sama lain yang perlu dijelaskan di sini. Keempat-empat perkara itu ialah [3] Kelahiran Jesus Christ tanpa bapa. Ketuhanan Jesus Christ. Penyaliban Jesus Christ sebagai penebus dan penyelamat dosa warisan manusia. Jesus Christ sebagai penghisab dan pemberi balasan kepada manusia. Huraian bagi perkara-perkara tersebut adalah sebagaimana berikut Kelahiran Jesus Christ Tanpa Bapa Mengikut Kristian, kelahiran Jesus Christ tanpa bapa adalah suatu keistimewaan dan satu kurniaan Allah kepadanya. Mereka berpendapat bahawa ibunya Mary Maryam yang mengandung dan melahirkan anaknya Jesus Christ merupakan seorang ibu yang istimewa, kerana beliau telah terpilih untuk memikul tanggungjawab yang besar dan unik, tambahan pula Mary telah tersedia untuk Tuhan. Penganut Kristian percaya bahawa Tuhan Ruh al-Quds atau Holy Ghost telah diutus oleh Allah kepada dara sunti Mary Maryam yang telah bertunang dengan Yusuff al-Najjar[4] di sebuah desa bernama Nazareth untuk membawa perkhabaran tentang peniupan roh ke dalam rahimnya dan dengan itu dia akan mengandung dan melahirkan anak lelaki yang diberi nama Jesus Christ. Jesus ini akan dimuliakan dan digelar Tuhan Anak Son of God. Tuhan Bapa God of Father atau Allah juga akan mengurniakan kepada Jesus takhta kerajaan Nabi Daud dan akan terus kekal. Berita ini mengejutkan Mary Maryam kerana dia tidak pernah disentuh oleh mana-mana lelaki pun. Tuhan Ruh al-Quds menerangkan dan menjelaskan kepada Mary tentang kekuasaan Tuhan Bapa Allah dan Ruh al-Quds yang akan melindunginya. Oleh itu anak yang bakal dilahirkan nanti, akan disebut Anak Tuhan Yang Maha Tinggi atau Son of God.[5] Orang Kristian percaya bahawa Jesus Christ dilahirkan pada tanggal 25 Disember. Kelahiran baginda dikira sebagai awal tahun Masihi. Kelahiran baginda tanpa bapa ini menakjubkan dan istemewa sekali. Dengan keistimewaan inilah Jesus Christ dianggap sebagai Anak Tuhan yang dilahirkan untuk menyelamatkan manusia dan boleh menebus dosa warisan manusia keseluruhannya. Ketuhanan Jesus Christ Oleh kerana kelahiran Jesus Christ tanpa bapa adalah suatu keistemewaan yang luar biasa, dan juga kerana dia sebagai penebus dosa warisan, maka orang-orang Kristian menganggap baginda adalah Anak Tuhan atau Tuhan Anak. Anggapan mereka itu dikuatkan lagi dengan kebolehan Isa menghidupkan orang yang telah mati, boleh megubati orang buta dan menyembuhkan orang-orang yang berpenyakit kusta dan lain-lain lagi, sedangkan Islam melihat semua itu adalah makjizat baginda.[6] Kenyataan Isa sebagai Anak Tuhan ini turut dikuatkan lagi oleh Bible-bible mereka. Umpamanya dalam Bible John ada menyebut, maksudnya[7] “Aku Jesus Christ dan Bapa Tuhan Bapa/Allah adalah satu”. Dalam Bible Mathew pula menyebut dengan maksudnya; “Inilah AnakKu yang Ku kasihi, kepadanya Aku berkenan dan bergembira”. Dalam Bible Luke juga menyebut, maksudnya[8] “ Kamu Jesus Christ adalah Tuhan Anak”. Petikan di atas menjelaskan bahawa penganut Kristian yakin bahawa Jesus Christ adalah Tuhan Anak atau Anak Tuhan Son of God/God the Son, yang dilahirkan oleh ibunya Mary seorang dara sunti dari keturunan Bani Israil. Baginda dilahirkan tanpa bapa tidak seperti kanak-kanak lain. Penyaliban Jesus Christ Sebagai Menebus Dan Penyelamat Dosa Warisan Manusia Perkara penting ketiga yang ada hubungan dengan Jesus Christ atau Tuhan Anak menurut kepercayaan penganut Kristian, ialah penyaliban Isa dan penebusan dosa warisan iaitu dosa yang dilakukan oleh Nabi Adam. Mereka percaya dosa warisan yang mereka tanggung adalah akibat perbuatan Nabi Adam yang telah melanggar perintah Allah atau Tuhan Bapa yang melarangnya jangan memakan sejenis buah dalam syurga iaitu buah epal. Nabi Adam bersama isterinya Hawwa’ semasa berada di dalam syurga, telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah epal yang dilarangNya kerana terpedaya dengan pujukan syaitan. Dosa tersebut menyebabkan seluruh manusia – pada pandangan Kristian – menerima dosa warisan. Bagi menghapuskan dosa warisan itu, Jesus Christ terpaksa disalib. Bagi mereka, Tuhan Bapa atau Allah adalah Tuhan yang pengasih lagi penyayang, justeru Dia Tuhan Bapa telah mengutus anakNya untuk dihukum salib sebagai penyelamat manusia daripada berterusan memikul dan menanggung dosa warisan tersebut. Penganut Kristian juga percaya mereka tidak akan selamat dengan hanya melalui amalan-amalan baik sahaja, bahkan mesti percaya terhadap Jesus yang telah mengorbankan dirinya dan mengalirkan darah tebusan di tiang salib untuk menghapuskan dosa warisan manusia keseluruhannya.[9] Jesus Christ Sebagai Penghisab Dan Pemberi Balasan Kepada Manusia Perkara penting yang keempat menurut kepercayaan penganut Kristian lagi, ialah mereka menganggap Jesus Christ merupakan penghisab dan pemberi balasan kepada manusia. Mereka percaya bahawa selepas Tuhan Anak disalib, dikapan, disembahyang dan dikebumikan di tanah perkuburan, baginda bangkit dari kuburnya pada hari ke tiga dan menemui pengikut-pengikutnya untuk memberi nasihat terakhir, kemudian baginda diangkat ke langit dan duduk berdekatan di sebelah kanan Tuhan Bapa. Kemudian dia akan kembali semula ke bumi untuk menghakimi manusia. Mereka percaya bahawa Tuhan Bapa hanya memberi hak tersebut kepada anakNya Jesus Christ sahaja. Baginda juga merupakan anak manusia iaitu anak Mary seorang hamba Allah sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Kepercayaan orang Kristian seperti di atas ada dijelaskan di dalam kitab Bible. Di antara lain Bible menyebut dengan maksudnya;[10] “Lagi pun Tuhan Bapa Allah tidak memberi hak kepada orang lain selain daripada Tuhan Anak, agar semua manusia akan memuliakan Tuhan Anak sebagaimana mereka memuliakan Tuhan Bapa. Sesiapa yang tidak memuliakan Tuhan Anak, maka dia juga tidak memuliakan Tuhan Bapa yang telah mengutuskannya Tuhan Anak”. Bible juga menyebut bahawa Jesus Christ adalah pemberi balasan kepada setiap perlakuan manusia di dunia ini dengan maksudnya;[11] “Sesungguhnya Tuhan Anak daripada manusia itu akan datang dengan malaikat-malaikat melalui keajaiban dan kemuliaan Tuhan Bapa dan dia akan mengurniakan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat kebajikan”. Dari petikan di atas jelas bahawa orang Kristian percaya yang Jesus Christ / Tuhan Anak telah ditugaskan oleh Tuhan Bapa sebagai penghisab dan pemberi balasan kepada manusia seluruhnya di akhirat nanti, dan tugas ini tidak akan diberi kepada orang lain. Berdasarkan kepada apa yang dipaparkan di atas mengenai pandangan dan akidah orang-orang Kristian mengenai Jesus Christ, ia amat berbeza sekali dengan pandangan dan akidah Islam. JESUS CHRIST DIANGKAT KE LANGIT MENURUT KRISTIAN Satu perkara lagi yang perlu disebutkan ialah pandangan Kristian mengenai Jesus Christ diangkat ke langit. Jesus Christ diangkat ke langit dan peristiwa-peristiwa yang berlaku sebelum dan selepasnya perlu dijelaskan di sini dengan lebih lanjut, sebab ia ada hubungan dengan sifat baginda sebagai Tuhan Anak/Son of God. Orang Kristian percaya bahawa Jesus Christ telah dijatuhkan hukuman mati disalib oleh pemerintah Rom. Sebelum itu baginda ditangkap oleh sekumpulan orang Yahudi lalu dibawa ke Majlis Imam Besar Yahudi dan juga kepada para pembesar mereka yang lain untuk dibicarakan di atas beberapa tuduhan palsu yang diada-adakan oleh mereka. Untuk mensabitkan kesalahan ke atas baginda, mereka sengaja membawa beberapa orang saksi palsu agar Jesus Christ dapat dijatuhkan hukuman bunuh secara disalib.[12] Dalam pembicaraan di depan raja Rom, orang Yahudi membuat pendakwaan bohong mengatakan baginda telah menghasut rakyat supaya jangan membayar cukai kepada pemerintah dan baginda mengaku dirinya sebagai raja. Dengan itu akhirnya baginda dibunuh secara disalib. Sedangkan yang sebenar baginda tidak disalib.[13] Bagi orang Kristian, segala peristiwa yang dilalui oleh Jesus Christ di saat akhir hayatnya itu merupakan jalan untuk baginda mengorbankan dirinya untuk menebus dosa warisan manusia hasil dari kesalahan Nabi Adam memakan buah epal yang dilarang oleh Allah seperti yang disebut di atas. Peristiwa itu berkait rapat dengan sifat Tuhan Bapa yang adil dan penyayang. Kerana sifat adilNya, mana-mana orang yang bersalah mesti dihukum, tetapi hendak menghukum Nabi Adam, Allah merasa sayang dan kasihan kepadanya. Oleh itu sebagai mengambil jalan tengah, anakNya sendiri Jesus Christ mesti dihukum sebagai ganti Nabi Adam. Dengan itu Tuhan Anak diutuskan dan dihukum salib untuk menyelamatkan manusia daripada belenggu dosa warisan tersebut. Hanya dengan melalui cara tersebut sahaja, Tuhan Anak dapat menyelamatkan manusia dan menjamin mereka akan kekal abadi di akhirat nanti. Mereka percaya bahawa selepas Tuhan Anak disalib, dikapan, disembahyang dan dikebumikan di tanah perkuburan, baginda bangkit daripada kuburnya pada hari ketiga dan menemui pengikut-pengikutnya serta memberi nasihat terakhir, kemudian diangkat ke langit dan duduk berdekatan di sebelah kanan Tuhan Bapa sebagaimana yang disebut di atas. Demikianlah pandangan Kristian mengenai Jesus Christ yang dianggap sebagai Tuhan Anak yang sangat besar peranan dan tugasnya. Di bawah ini diterangkan pula pandangan Islam terhadap Nabi Isa melalui al-Quran. NABI ISA MENURUT ISLAM DAN AL-QURAN Bagaimanakah sebenarnya pandangan agama Islam dan al-Quran terhadap Nabi Isa atau Jesus Christ? Adakah sama seperti pandangan Kristian di atas atau jauh berbeza? Jawapannya, agama Islam dan al-Quran menyebut bahawa Nabi Isa al-Masih adalah seorang rasul Allah yang diutus kepada kaum Bani Israil/Yahudi. Baginda adalah seorang Nabi yang dilahirkan oleh ibunya Maryam tanpa bapa. Baginda mempunyai berbagai-bagai mukjizat yang dikurniakan oleh Allah bagi membuktikan baginda benar-benar Nabi dan rasul Allah. Di antara makjizat itu baginda boleh menghidupkan orang mati dengan izin Allah, boleh menyembuhkan orang buta, boleh menyembuh orang yang berpenyakit kusta, turunnya hidangan dari langit, dapat mengetahui apa makan dan minuman yang dimakan dan diminum oleh kaumnya. Dia mengetahui barang-barang atau benda-benda yang disimpan oleh kaumnya di rumah mereka dan sebagainya.[14] Untuk lebih jelas lagi, di bawah ini disebut pandangan Islam berasaskan jawapan Allah sendiri melalui al-Quran mengenai Nabi Isa. JAWAPAN DAN PENJELASAN ISLAM DAN AL-QURAN TERHADAP PANDANGAN KRISTIAN MENGENAI NABI ISA NABI ISA DIANGKAT KE LANGIT MENURUT ISLAM Pandangan Islam berbeza sekali dengan pandangan Kristian mengenai cara Nabi Isa al-Masih diangkat ke langit. Ulama Islam sepakat mengatakan Allah Taala telah menyelamatkan Nabi Isa daripada mati disalib. Orang yang disalib sebenarnya ialah salah seorang sahabatnya yang mengkhainatinya yang telah diserupakan wajahnya oleh Allah dengan wajah Nabi Isa Baginda diselamatkan oleh Allah dengan diangkat ke langit. Perkara ini telah dijelaskan oleh Allah sendiri di dalam al-Quran, dengan maksudnya “Dan kerana ucapan mereka; orang-orang Nasara/Kristian “Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa anak lelaki Maryam, rasul Allah”. Pada hal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuhnya itu. Sebenarnya mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikut sangkaan semata-mata, mereka tidak pula yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa”. Al-Nisa’ 4 157 Berdasarkan kepada ayat di atas, jelas membuktikan bahawa Nabi Isa tidak mati disalib, sebaliknya yang mati disalib itu orang lain yang diserupakan sama seperti Nabi Isa al-Masih iaitu Judas Yudas Iscariot Simon dalam bahasa Arab dipanggil Yahuza Iskhariot. Beliau adalah salah seorang daripada dua belas orang pengikutnya Hawariyyun yang melakukan khianat. Beliau telah diserupakan oleh Allah sama seperti rupa baginda Nabi Isa lalu ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan disalibnya sebagai balasan di atas perbuatan khianatnya terhadap Nabi Isa. Sebelum itu Yudas telah membuat pakatan jahat bersama orang-orang Yahudi untuk menangkap dan membunuh baginda sehingga akhirnya berlakulah apa yang berlaku ke atas dirinya sendiri. Al-Quran tidak menyatakan secara jelas siapakah sebanarnya orang yang telah diserupakan sama seperti Nabi Isa itu. Tetapi ramai ulama dan sarjana menyebut orang yang diserupakan dengan baginda ialah Yudas Iscariot. Manakala Nabi Isa diselamatkan daripada disalib, bahkan diangkat ke langit.[15] Cerita ini berbeza sekali dengan apa yang dipercayai oleh penganut Kristian yang mengatakan Nabi Isa Anak Tuhan mati disalib sebagai menebus dosa warisan. Mengenai cara bagaimana Nabi Isa diangkat ke langit, para ulama daripada kalangan golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah telah berselisih pendapat kepada dua pendapat Sebahagian besar mempercayai bahawa Allah Taala menyelamatkan Nabi Isa daripada mati disalib dengan mengangkatnya ke langit di dalam keadaan hidup berserta jasad dan rohnya sekali. Kemudian di akhir zaman nanti – sebagai alamat kiamat besar – baginda akan turun ke bumi dan memerintah selama beberapa tahun, dan baginda akan membunuh Dajjal. Sebelum wafat, baginda dapat bertemu Imam Mahdi, kemudian apabila baginda wafat, Imam Mahdi mengimani sembahyang jenazah baginda.[16] Manakala golongan kedua pula berpendapat bahawa Allah telah menyelamatkan baginda dari ditangkap dan disalib oleh Yahudi. Nabi Isa hidup untuk beberapa ketika selepas peristiwa Yahudi mahu menangkapnya, kemudian dimatikan di dunia ini, dan selepas itu rohnya diangkat ke langit.[17] Jikalau dilihat kepada dalil pendapat kedua ini jelas ia tidak kuat, bahkan pendapat pertama lebih kuat. Pendapat kedua ini bercanggah dengan hadis-hadis sahih yang menerangkan mengenai beberapa alamat kiamat besar. Oleh itu bagi penulis pendapat ini tidak perlu diterima. Ulama golongan pertama berpendapat sedemikian, antara lain mereka berdalil kepada ayat al-Quran dalam surah al-Nisa 4 157, yang disebut sebelum ini, yang mana dalam ayat itu, Allah menjelaskan bahawa Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib oleh orang Yahudi bahkan telah diserupakan orang lain sama dengannya. Selepas itu dalam ayat seterusnya Allah menjelaskan lagi melalui firmanNya yang bermaksud; “Yang sebenarnya Dia telah mengangkat Isa kepadaNya diangkat ke langit. Dan Dia adalah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Al-Nisa’ 4 158 Selain itu ulama golongan ini mengukuhkan lagi dalil mereka melalui tafsir kalimah “rafa’a ” رفع di dalam ayat tersebut membawa maksud; “mengambil sesuatu, menangkapnya dan menyimpannya secara keseluruhan kemudian mengangkatnya ke langit secara keseluruhan”.[18] Berdasarkan kepada perbincangan mengenai tafsir ayat al-Quran dan kalimat “rafa’a” seperti yang disebut di atas, jumhur ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah berpendapat bahawa Allah telah mengangkat Nabi Isa keseluruhan jasad dan rohnya ke langit, bukan rohnya sahaja.[19] Dalam kitab Injil Barnaba yang tidak diiktiraf oleh gereja Kristian ada menyebut peristiwa baginda diangkat ke langit. Injil tersebut menyebut;[20] “Manakala tentera Yahudibersama Judas Yudas Iscariot Simon Yahuza Iskhariot berada dekat dengan tempat Yasu’ Isa al-Masih berada.Apabila Yasu’ Isa al-Masih mendengar suara sekumpulan manusia dekat dengannya, dia terus pulang ke rumahnya dalam keadaan takut dan bersembunyi. Masa itu sebelas orang sahabatnya al-Hawariyyun kesemuanya sedang tidur. Apabila Allah mengetahui bahaya akan menimpa ke atas hambaNya Isa al-Masih terus Allah memerintah malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail supaya datang mengambil Yasu’ Isa dari alam dunia ini. Lalu para malaikat tersebut mengambil Isa dan membawanya ke langit ketiga. Kemudian Yahuza/Judas masuk dalam keadaan garang ke dalam bilik tempat Isa bersembunyi sedangkan masa itu sebelas sahabat baginda Isa masih lagi tidur, maka Allah merubah muka dan suara percakapan Yahuza betul-betul sama seperti Yasu’ Isa sehingga mereka yakin itulah Yasu’ Isa yang sebenar”. Semua dalil-dalil yang disebut di atas menguatkan pendapat yang mengatakan Nabi Isa al-Masih diangkat ke langit dan baginda masih hidup sampai sekarang kemudian baginda akan turun ke bumi di akhir zaman nanti sebagai salah satu alamat kiamat besar. Adapun keganjilan dan luar biasa cara Nabi Isa hidup di langit termasuk umurnya sangat panjang dan lain-lain lagi keajaiban sehingga akal manusia tidak boleh menerimanya, itu jangan dipersoalkan kerana itu adalah kerja Allah. Allah boleh melakukan apa sahaja yang Dia mahu, Dia Maha Berkuasa dan Maha Bijaksana. NABI ISA ATAU JESUS CHRIST ADALAH NABI DAN MANUSIA Di dalam al-Quran al-Karim, banyak ayat menjelaskan tentang kedudukan Nabi Isa yang sebenar. Al-Quran menjelaskan bahawa Nabi Isa al-Masih adalah seorang Nabi diutuskan kepada Bani Israil bagi menyempurna dan melengkapkan ajaran Nabi Musa. Baginda adalah anak lelaki Maryam yang tiada bapa. Diberi kepadanya banyak mukjizat untuk membuktikan yang baginda adalah rasul Allah. Dalam surah Ali Imran, Allah menjelaskan peristiwa yang berlaku pada waktu Maryam ibu Nabi Isa masih dara sunti. Waktu itu malaikat Jibril datang berjumpa dengan Maryam dan memberitahunya dia akan dapat anak lelaki yang akan diberi nama Isa al-Masih. Ayat-ayat itu menyebut dengan maksudnya; “Malaikat Jibril dengan perintah Allah Taala datang berjumpa dengan Maryam dan menceritakan kepadanya bahawa dia akan memperolehi anak lelaki diberi nama al-Masih Isa binti Maryam, baginda seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Baginda juga termasuk di antara orang-orang yang muqarabin dekat kepada Allah, baginda boleh bercakap dengan orang sewaktu masih dalam buaian dan semasa dewasa baginda termasuk di antara orang-orang yang solleh. Setelah mendengar maklumat dan penjelasan daripada Malaikat Jibril itu, Maryam bertanya,”Ya Tuhanku, adakah mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuhi disetubuhi oleh seseorang lelaki pun”, Allah berfirman dengan melalui Jibril,”Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya Kun Jadilah”, lalu jadilah ia. Kemudian setelah Isa dewasa Allah akan mengajar kepadanya al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil”. Al Imran 3 45-48 Selepas itu Allah menyebutkan lagi dengan jelas melalui firmanNya yang bermaksud “Isa adalah rasul Allah kepada kaum Bani Israil, baginda berkata kepada mereka “Sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan membawa satu tanda mukjizat daripada Tuhan kamu iaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Bukan itu sahaja bahkan diberi kepadaku mukjizat lain iaitu aku boleh menyembuhkan orang yang buta semenjak dari lahirnya lagi dan boleh menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak juga aku boleh menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah, dan aku boleh memberitahukan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah kamu”. Al ’Imran 3 49 Dari penjelasan Allah mengenai Nabi Isa yang panjang lebar di atas, jelas bahawa baginda adalah seorang manusia yang dilahirkan oleh ibunya Maryam tanpa bapa. Baginda adalah seorang Nabi yang diutuskan kepada kaum Bani Israil. Dia mempunyai banyak mukjizat yang diberi oleh Allah bagi membuktikan baginda adalah rasul Allah. Baginda bukan Tuhan Anak/Son of God seperti yang dipercayai oleh orang Kristian. Selain itu, dalam surah Maryam, Allah menjelaskan lagi dengan panjang lebar mengenai cerita ibunya Maryam akan mengandungkan Nabi Isa, antara lain disebutkan dengan maksudnya; “Ketika dia Maryam menjauhkan diri dari kelurganya ke satu tempat di sebelah timur, maka dia mengadakan tabir bagi melindunginya daripada mereka; lalu Kami Allah mengutuskan roh Kamiyakni Malaikat Jibril kepadanya, maka dia menjelma di hadapannya dalam rupa seorang lelaki yang sempurna. Lalu Maryam berkata,” Sesungguhnya aku berlindung daripada kamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. Malaikat Jibril berkata “Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu untuk memberi kepadamu seorang anak lelaki yang suci”. Maryam berkata “Bagaimana aku akan memperolehi seorang anak lelaki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang penzina”. Jibril berkata lagi “Demikianlah Tuhanmu berfirman “Hal itu adalah mudah bagiKu , dan agar dapat Kami menjadikannya satu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah satu perkara yang sudah diputuskan”. Maryam 1916-21 Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bagaimana Nabi Isa dicipta dan dijadikan. Yang mana malaikat Jibril datang bertemu Maryam dan menceritakan kepadanya mengenai perintah Allah yang dia akan mengandung anak lelaki tanpa bapa. Perkara seperti itu tidak menjadi masalah bagi Allah Yang Maha Berkuasa, kerana Dia dapat melakukan apa sahaja yang Dia mahu termasuk menciptakan Isa walaupun tanpa bapa. Kemudian setelah Maryam melahirkan anak lelakinya Nabi Isa, Allah menjelaskan lagi peristiwa yang berlaku kepada kedua-dua beranak itu di samping menjelaskan yang baginda adalah hamba Allah rasul Allah, bukan Tuhan Anak sebagaimana disebut di dalam ayat seterusnya yang bermaksud; “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan mengendongnya . Kaumnya berkata, Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang jahat berzina dan ibumu sekali-kali bukannya seorang penzina”. Mendengar kata-kata itu Maryam menunjuk kepada anaknya supaya mereka bertanya dia. Mereka berkata “Bagaimana kami akan bercakap dengan anak kecil yang masih dalam buaian”. Mendengar kata-kata itu, Isa bercakap; “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberi kepadaku al-Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana sahaja aku berada, Dia memerintahkan kepadaku mendirikan solat dan menunaikan zakat selama aku hidup”. Maryam 19 27-31 Kemudian dalam surah yang sama, pada ayat selepasnya, Allah menegaskan lagi bahawa apa yang dijelaskan oleh Nabi Isa dan ibunya seperti di atas adalah benar dan hak. Allah berfirman dengan maksudnya “Itulah Isa anak lelaki Maryam yang megatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantah tentang kebenarannya”. Maryam 19 34 Ayat di atas menjelaskan bahawa Nabi Isa yang masih bayi tiba-tiba boleh bercakap bagi menjelaskan tentang kebenaran ibunya yang dia bukan perempuan jahat, dan apa yang diterangkan oleh ibunya adalah benar, tidak bohong dan tidak karut. Juga baginda sendiri apabila besar nanti akan dilantik menjadi rasul Allah, diberi kepadanya kitab Injil, diperintah supaya mendirikan solat dan menunaikan zakat. Ini bererti bahawa baginda adalah seorang manusia yang dilantik menjadi Nabi dan rasul Allah. Kedua-dua tugas mendirikan solat dan mengeluarkan zakat, ini adalah tugas rasul daripada manusia dan bukan tugas Tuhan. Dengan ini jelas Nabi Isa adalah rasul Allah, bukan Tuhan Anak. Penjelasan yang panjang lebar dari ayat-ayat al-Quran di atas, menjelaskan bahawa Nabi Isa memang seorang rasul Allah yang mempunyai berbagai-bagai keistemewaan dan mempunyai mukjizat sebagai bukti yang baginda adalah rasul Allah. Baginda memang anak lelaki Maryam tanpa bapa. Bagi Allah, perkara sedemikian itu bukanlah suatu perkara mustahil, kerana Allah berkuasa mencipa apa sahaja yang Dia mahu. Kemudian al-Quran menjelaskan lagi bahawa Nabi Isa adalah rasul Allah bukan Tuhan Anak dengan firmanNya yang bermaksud; “Dan bahawa Isa seorang rasul yang datang kepada kamu kaum Bani Israil bagi membenarkan Kitab Taurat yang diturunkan sebelum kamu yakni diturunkan kepada Nabi Musa, dan untuk menghalalkan bagi kamu sebahagian yang telah diharamkan kepada kamu sebelum ini, dan aku Isa datang diutuskan kepada kamu dengan membawa suatu tanda mukjizat daripada Tuhan kamu, kerana itu bertakwalah kepada Allah dan taatilah kepadaNya. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, kerana itu sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus”. Al Imran 3 50-51 Ayat ini menjelaskan bahawa Nabi Isa memang rasul Allah yang tugasnya di antara lain menerangkan kepada kaum Bani Israil supaya percaya kepada kitab Taurat di samping kitab Injil yang diturunkan kepadanya. Kemudian diulangi lagi bahawa Allah memberi kepadanya mukjizat seperti yang diterangkan sebelum ini. Akhir sekali dijelaskan kapada kaumnya bahawa Allah Taala adalah Tuhan baginda danTuhan kaumnya, lalu dia Isa meminta supaya kaumnya sama-sama menyembah Allah Taala, bukan menyembah baginda dan jangan menganggap baginda sebagai Tuhan seperti dalam akidah trinity. NABI ISA DIJADIKAN/DICIPTA TANPA AYAH Di tempat lain al-Quran menyebut bahawa Nabi Isa dicipta oleh Allah dengan ada ibu tanpa ada bapa. Hal sedemikian hampir sama dengan Allah mencipta Nabi Adam yang tiada ibu dan tiada bapa. Allah berfirman, maksudnya; “Sesungguhnya contoh perbandingan mengenai penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam daripada tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Kun Jadilah seorang manusia, maka jadilah dia Adam”. Al Imran 3 59 Ayat ini membuat perbandingan bagaimana Allah menciptakan Nabi Adam dan Nabi Isa. Sewaktu mencipta Adam yang tiada ibu dan bapa, Allah hanya berfirman dan berkata “Kun Jadikan dia”, maka Adam pun jadi. Bagi Allah tidak menjadi apa-apa masalah untuk mencipta Adam walaupun tiada ibu dan bapa. Demikian juga apabila Allah mahu menciptakan Nabi Isa, Dia berfirman, “Kun Jadilah dia”, maka Isa pun jadi walaupun hanya ada ibu sahaja tanpa ada bapa. Cuma bagi menciptakan Isa, Allah mengutus malaikat Jibril yang berupa seorang lelaki suci sebagaimana yang disebut di atas. Ayat ini juga menjelaskan yang Isa adalah manusia ciptaan Allah, bukan anak Allah atau Son of God. Selain itu orang-orang Kristian yakin – mengikut akidah mereka – bahawa Nabi Isa atau Jesus Christ mati disalib di palang salib sebagai menebus dosa warisan Adam yang melanggar larangan Allah seperti yang disebut sebelum ini. Sedangkan yang sebenarnya Nabi Isa tidak disalib, tetapi yang disalib itu ialah Judas Iscariot atau dalam bahasa Arab dipanggil Yahuza Iskhariot seorang sahabat baginda. Manakala Nabi Isa diselamatkan oleh Allah dengan di angkat ke langit, sebagaimana telah disebut di awal artikel ini. Baginda akan turun di akhir zaman nanti dan memerintah di dunia beberapa tahun dengan adil. Turunnya Nabi Isa adalah salah satu daripada alamat besar kiamat. Mengikut Islam, Nabi Isa memang hendak dibunuh dan disalib oleh orang Yahudi, tetapi baginda tidak dibunuh. Orang Yahudi hendak membunuh baginda bukan kerana untuk menebus doa warisan yang dilakukan oleh Nabi Adam tetapi kerana mereka tidak menerima kerasulannya. NABI ISA BUKAN TUHAN ANAK DAN TIDAK DIBUNUH/DISALIB Kalaulah diterima anggapan Kristian bahawa Nabi Isa disalib untuk menebus dosa warisan Adam, ini satu perkara yang tidak boleh diterima oleh akal. Bagaimana Nabi Adam yang melakukan kesalahan tiba-tiba Nabi Isa yang dikenakan hukum bunuh dan salib. Orang lain yang buat salah melakukan jenayah, tiba-tiba orang lain yang kena hukum. Ini satu kezaliman dan bukan satu keadilan. Sepatutnya apabila Nabi Adam melakukan kesalahan, maka bagindalah yang kena hukum bukan Nabi Isa. Al-Quran menolak anggapan salah Kristian itu dengan menyebut bahawa mereka orang-orang Kristian berkata; “Dan kata-kata mereka, sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa anak lelaki Maryam rasul Allah. Pada hal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya , tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka iaitu Judas Iscariot Zimon atau Yahuza Iskhariot. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang pembunuhan Isa benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikut sangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa”. Al-Nisa 4 157 Berdasarkan petikan ayat al-Quran di atas, Allah mejelaskan mengenai beberapa perkara penting Menolak kepercayaan orang Kristian yang percaya Nabi Isa dibunuh dan disalib, bahkan yang dibunuh dan disalib adalah orang lain yang diserupakan oleh Allah dengan Nabi Isa iaitu Judas/Yudas Iscariot Simon. Peristiwa itu berlaku, mungkin sebagai balasan Allah kepadanya di atas perbuatan jahat beliau bersama-sama orang Yahudi untuk menangkap dan membunuh Nabi Isa. Al-Quran menjelaskan bahawa Nabi Isa adalah seorang rasul Allah bukan Tuhan Anak/Son of God. Al-Quran menjelaskan lagi bahawa orang-orang Kristian sendiri tidak yakin siapa sebenarnya yang dibunuh itu, bahkan mereka masih dalam keraguan. Dalam ayat lain lagi, Allah meminta daripada Ahli Kitab khususnya Kristian supaya jangan melampau dalam agama, jangan membuat tuduhan yang tidak benar kepada Allah. Juga Allah memperjelaskan sekali lagi keadaaan Nabi Isa yang sebenar melalui firmanNya bermaksud; “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama kamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih Isa anak lelaki Maryam itu adalah rasul Allah utusanNya, yang diciptakan dengan kalimahNya “Kun –jadilah-” yang disampaikan kepada Maryam dan dengan tiupan roh daripadaNya yakni dengan perintah Allah melalui malaikat Jibril. Maka berimanlah kamu dan janganlah kamu mengatakan Tuhan itu tiga. Berhentilah dari berkata demikian itu kerana itu lebih baik bagi kamu”. Al-Nisa’ 4 171 Melalui ayat ini, Allah meminta daripada Ahli Kitab Kristian supaya jangan melampau dalam agama, termasuk jangan mengatakan Nabi Isa itu Tuhan Anak, kerana baginda sebenarnya adalah anak lelaki Maryam. Beliau mengandungkannya tanpa bapa bahkan melalui perintah Allah kepada malaikat Jibril seperti mana yang disebut sebelum ini. Ayat ini juga menjelaskan bahawa Nabi Isa al-Masih adalah rasul Allah untuk Bani Israil dan jangan mengatakan baginda itu salah satu daripada tiga Tuhan. Kalau inilah penjelasan daripada Allah mengenai Nabi Isa, maka jelaslah bahawa baginda bukan Son of God dan baginda bukan mati dibunuh dan disalib seperti yang dipercayai oleh penganut Kristian dahulu dan sekarang, tetapi sebenarnya baginda adalah anak lelaki Maryam yang dipilih dan dilantik menjadi rasul Allah kepada Bani Israil dan baginda akhirnya diangkat ke langit. Dalam surah al-Ma’idah pula, al-Quran memarahi orang Kristian dan menganggap mereka adalah kafir kerana mereka mengatakan al-Masih Isa adalah Tuhan seperti dalam akidah trinity mereka. Al-Quran menyebut dengan maksudnya; “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata “Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih Isa anak lelaki Maryam”. Katakanlah kepada mereka “Maka siapakah gerangannya yang dapat menghalangkan kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan al-Masih itu berserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?”. Tentu tidak ada orang yang boleh menghalangkannya”. Al-Ma’idah 517 Begitu juga Allah mengkafirkan orang-orang yang berkata Allah itu tiga. Bahkan yang sebenarnya Allah Taala adalah esa, tidak berbilang dan tidak ada sekutu bagiNya. Allah berfirman maksudnya; “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan “Bahawasanya Allah itu salah satu daripada Tuhan yang tiga”. Pada hal tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya melainkan Allah Yang Esa jua”. Al-Ma’idah 5 73 Ayat ini menjelaskan bahawa Allah mengkafirkan sesiapa sahaja yang mengatakan Nabi Isa anak lelaki Maryam itu adalah Tuhan yang disembah, bahkan Tuhan yang sebenar yang wajib disembah hanya Allah Yang Esa sahaja. Kata-kata mereka itu adalah karut, bohong dan boleh menjadi syirik. Allah menyebut lagi bahawa Dia berkuasa membinasakan Nabi Isa kalau Dia mahu melakukannya . Kalau Isa itu Tuhan, bagaimana baginda boleh dibinasakan oleh Tuhan Allah atau Tuhan Bapa mengikut kepercayaan Kristian. Bahkan kalau baginda itu Tuhan, maka kuasa baginda dan kuasa Allah sama-sama kuat dan sama-sama gagah. Tak mungkin baginda dapat dibinasakan oleh Allah. Bahkan mungkin baginda dapat mengalahkan Allah/Tuhan Bapa. Sedangkan dalam ayat ini Allah menyebut dengan terang dan jelas bahawa Allah berkuasa membinasakan Isa dan ibunya juga sesiapa jua kalau Dia mahu. KESIMPULAN Daripada apa yang diterangkan dengan panjang lebar di atas, jelaslah bahawa orang-orang Kristian percaya Nabi Isa atau Jesus Christ adalah Tuhan Anak/Anak Tuhan, iaitu salah satu daripada tiga Tuhan sebagaimana yang diyakini dalam kepercayaan akidah trinity mereka. Bagi mereka Tuhan yang satu itu ada tiga oknum atau tiga personaliti, iaitu; Tuhan Bapa Allah, Tuhan Ruh al-Quds Malaikat Jibrail dan ketiganya Tuhan Anak Isa al-Masih. Kepercayaan mereka sedemikian adalah salah kerana yang sebenarnya Nabi Isa adalah seorang manusia, anak lelaki Maryam yang tiada bapa. Baginda memang seorang rasul Allah kepada Bani Israil. Baginda tidak mati disalib untuk menebus dosa warisan Nabi Adam bahkan Allah mengangkat baginda ke langit. Yang mati disalib ialah Judas/Yudas Iscariot Simon yang diserupakan oleh Allah dengan baginda. Segala kepercayaan dan keyakinan orang Kristian yang salah, dijawab dengan panjang lebar oleh Allah pencipta Nabi Isa di dalam banyak ayat al-Quran. Dengan itu jelas bahawa pandangan Islam mengenai Nabi Isa adalah betul, benar dan hak, dan sekaligus kepercayaan penganut Kristian adalah salah dan tidak boleh diterima oleh akal yang waras. Kerana itu pendapat tersebut perlu ditolak dan ditinggalkan. [1]Selepas ini akan digunakan nama Jesus Christ bagi merujuk kepada Nabi Isa menurut pandangan Kristian, dan dikekalkan nama Nabi Isa menurut pandangan Islam. [2] Ahmad Syalabi 2002, Muqarah al-Adyan Al-Masihiyyah, c. 6, Qaherah Maktabah al-Nahdah al-Misriyyah, h. 152. Muhammad Abu Zuhrah 1977, Muhadharat fi al-Nasraniyyah, c. 5, Dar al-Fikr al-Arabiy, h. 118. [3] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, Konsep Trinity Menurut Agama Kristian Dan Pandangan Islam Terhadapnya, Tesis Sarjana, Kuala Lumpur Akademi Islam Universiti Malaya, h. 85-113. [4] Ahmad Syalabi 2002, op. cit, h. 53. [5] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, h. 85-86. [6] Surah Al Imran 3 59. [7] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, h. 87. [8] Ibid [9] Ibid, h. 89. [10] Ibid, h. 94. [11] Ibid [12] Ahmad Syalabi 2002, h. 48-49. [13] Ibid, h. 67-68. Ahmad Redzuwan Mohd Yunus 2011, Metodologi Dakwah Di Malaysia,Selangor Meteor Doc. h. 37. [14] Surah Al Imran 3 49. [15] Ahmad Syalabi 2002, h. 68-69. [16] Omar Sulaiman Abdullah al-Asyqar 2007, Al-Qiyamah al-Sughra, Jordan Dar al-Nafa’is, h. 269-270. Ahmad Syalabi 2002, h. 70. [17] Ahmad Syalabi 2002, h. 75-76. [18] Muhammad Ibn Jarir al-Tabari Jami’ al-Bayan wa Tafsir al-Quran, juz. 3, h. 200-201. [19] Majalah al-Dakwah al-Islamiyyah 1400H, Isa Ibni Mayram, al-Mamlakah al-Arabiyyah al-Saudiyyah, bil. 738, Rabi’ al-Thani, h. 9. [20] Muhammad Abu Zuhrah 1977, h. 28-29.
UmatIslam, selama ini, berkeyakinan bahwa Yesus atau Nabi Isa sama sekali tidak pernah disalib. Berbeda dengan pandangan yang dominan dalam kekristenan, umat Islam menolak penyaliban Yesus. Biasanya, dasar yang dipakai oleh umat Islam adalah sebuah penegasan dalam Quran sebagaimana tergambar dalam ayat no. 157 di Surah Al-Nisa' (surah ke-4 loading...Kisah Nabi Isa alaihissalam dan kelahirannya diceritakan dalam banyak ayat Al-Quran di antaranya Surat Maryam, Surat Ali Imran dan Surat Al-Maidah. Foto/ilustrasi Nabi Isa 'alaihissalam adalah seorang Rasul bergelar 'Ulul Azmi yang diutus Allah Ta'ala untuk Bani Israil. Dalam lisan Arab, beliau bernama Isa Al-Masih dan Isa ibnu Maryam. Sedangkan dalam Injil disebut Yesus atau Jesus Christ, Messiah dalam bahasa Inggris. Mengenai kelahirannya, masing-masing agama memiliki pendapat Al-Qur'an, kisah Nabi Isa 'alaihissalam diceritakan dalam banyak ayat. Di antaranya, Surat Maryam ayat 16-36; Surat Ali 'Imran ayat 49-55; dan Surat Al-Ma'idah ayat 110-118. Tentang kelahiran Nabi Isa sebenarnya Al-Qur'an cukup menjadi rujukan, sebab pengetahuan tentang hal ini hanya Allah Yang Maha Tahu. Mari kita simak penjelasan Gus Musa Muhammad dalam satu kajiannya berikut. Kita awali dari sekitar 550 tahun sebelum Baginda Nabi Muhammad SAW lahir. Kelahiran Nabi Isa dalam pandangan umat Kristiani adalahh bulan Desember. Perlu dicermati, Desember adalah musim dingin winter, dimana matahari sedang berada di bumi bagian selatan, dan bumi bagian utara mengalami musim dingin. Adapun sesuai geografi posisi Palestina wilayah dimana Nabi Isa dilahirkan berada di lingar garis utara, yang artinya mengalami 4 musim summer, auntum, winter, spring panas, gugur, dingin, semi.Kelahiran Nabi Isa Isa ibnu Maryam diceritakan dalam Surat Maryam di mana saat itu sedang musim buah kurma. Dan buah kurma itu tidak berbuah pada musim dingin. Sebab, kurma mulai berbuah pada musim semi dan masak ranum di awal musim mengisyaratkan kelahiran Nabi Isa sebagaimana firman-Nya berikutفَاَجَآءَهَا الۡمَخَاضُ اِلٰى جِذۡعِ النَّخۡلَةِ‌ۚ قَالَتۡ يٰلَيۡتَنِىۡ مِتُّ قَبۡلَ هٰذَا وَكُنۡتُ نَسۡيًا مَّنۡسِيًّاArtinya "Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, dia Maryam berkata, "Wahai, betapa baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan." QS Maryam ayat 23Ayat berikutnya "Maka dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." QS Maryam ayat 24"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." QS Maryam ayat 25"Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini." QS. Maryam ayat 26Gus Musa Muhammad menerangkan, keterangan ayat di atas menunjukkan bahwa kelahiran Nabi Isa bukan di musim dingin Desember, melainkan pada musim gugur kurma yaitu musim panas antara Al-Qur'an ini menjadi bantahan bilakah Isa ibnu Maryam dilahirkan di musim dingin dimana semua pohon tidak berdaun apalagi berbuah? Sehingga timbul pertanyaan, perayaan Natal 25 Desember itu, perayaan lahirnya siapa?Untuk diketahui, Nabi Isa selama hidupnya tidak pernah menyatakan kepada Bani Israil bahwa dirinya dan ibunya, Maryam, adalah tuhan dan tidak pernah pula memerintahkan untuk menyembah mereka berdua. Hal ini diabadikan dalam Surat Al-Maidah, Allah berfirman yang artinya "Dan ingatlah ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?" Isa menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib." QS. Al-Maidah Ayat 116"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu, "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu," dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu." QS. Al-Maidah Ayat 117Pada ayat di atas, Nabi Isa tidak pernah menyatakan diri atau ibunya sebagai tuhan yang harus disembah. Bahkan beliau menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan dia mengajak para pengikutnya untuk menyembah hanya kepada Allah yang satu. Baca Juga Wallahu A'lam rhs Risalahbeliau tidaklah mencakup seluruh manusia. Allah berfirman: ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata, 'Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian." [Q.S. Ash Shaf:6] Juga dalam ayat lain Allah menyebutkan yang artinya, " Dan Rasul (Allah) kepada Bani Israil." [Q.S. Ali Imran:48] Ada banyak perbedaan pendapat mengenai kematian Isa Al-Masih. Pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa adalah seolah menyatakan Isa tidak mati tersalib. Namun apakah benar demikian? Penting kita mengerti hal ini. Karena Isa adalah nabi Istimewa. Ia yang terangkat ke surga. Dan nanti akan turun menjadi hakim adil. Peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya berhubungan dengan semua hal ini. Mari kita simak dalil-dalil penjelasannya. Benarkah Muslim Tidak Percaya Penyaliban dan Kematian Nabi Isa? Sebenarnya ada berbagai perbedaan pendapat dari para ulama mengenai hal ini. Karena ada beberapa pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa. Sebagian memang menyatakan Isa tidak mengalami kematian. Ia juga tidak tersalib. Dalilnya dari “… padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. … Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya ….” Qs 4157-158. Namun, sebagian ulama meyakini kematian Isa. Karena memang ada jelas tertulis dalam Al-Quran. Ada beberapa dalil lain yang menyatakan berbeda. Contohnya kematian nabi Isa menurut Al-Quran “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” Qs 1933. Ayat ini memang tidak bicara langsung tentang penyaliban, namun jelas menyatakan Isa mengalami kematian. Dan setelah itu mengalami kebangkitan. Hal ini diteguhkan dengan ayat lainnya. “… Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” Qs 355. Juga terdapat dalam Surah 5117. Ayat Al-Quran ini menyatakan hal yang sama. Yaitu bahwa Isa mengalami kematian akhir ajal. Lalu Ia terangkat ke surga. Jika demikian, beberapa ahli tafsir menyatakan pasti ada kebangkitan Isa. Karena Surah 355 menyatakan Isa terangkat dalam konteks keistimewaan-Nya. Jika Ia terangkat setelah meninggal, maka hal ini sama saja dengan orang lain yang meninggal. Jadi dapat disimpulkan Allah pasti membangkitkan Isa sebelum mengangkat-Nya ke surga. Hal ini sesuai dengan Surah 1933. Karena ada perbedaan pendapat, maka kita perlu melakukan pendalaman. Agar mendapat pengertian yang jelas. Salah satu panduan tafsir adalah melihat apa penjelasan Al-Quran lainnya. Biarkan ayat yang satu menjelaskan ayat lainnya. Sehingga jelas apa ada dalil lain yang mendukung atau menyangkali peristiwa ini. Keistimewaan Isa Dalam Al-Quran Kehidupan di dunia tidak ada yang kekal. Setiap makhluk hidup pada saatnya akan mati, tanpa terkecuali. Termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan semua yang bernyawa. Hanya Allah yang memiliki kehidupan. Ia adalah Sang Pencipta. Tetapi, bagaimana dengan Isa, mengapa Ia sangat berbeda? Sehubungan dengan tela’ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya. Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya Isa lahir dari perawan. Isa seperti Allah mampu membangkitkan orang mati Qs 349. Isa satu-satunya yang terangkat ke surga, berada di sisi Allah. Melihat semua hal ini meneguhkan dalil Isa mengalami kematian dan Allah membangkitkan-Nya. Bukankah memang manifestasi kehidupan Allah sangat kuat nyata dalam Isa? Kesimpulannya tidak salah umat Muslim menyatakan bahwa Isa mengalami kematian, kebangkitan, kemudian terangkat pada Allah. Karena memang Al-Quran menyatakan juga demikian. Bukti Penyaliban Isa Al-Masih Sehubungan dengan kematian Isa, caranya pastilah melalui penyaliban. Ada banyak bukti yang menyatakan demikian. Mari kita lihat beberapa di antaranya. Fakta sejarah. Isa Hidup pada zaman Romawi. Saat itu umum untuk mengeksekusi orang hukuman dengan penyaliban. Banyaknya saksi mata. Injil mencatat ada banyak sekali saksi mata penyaliban Isa. sehingga mengkonfirmasi peristiwa ini pasti terjadi. Ada Maryam, ibu Isa. Ada banyak murid menyaksikan-Nya. Selain itu kepala pengawal Romawi turut menjadi saksi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan Injil, Matius 27 54-59. Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya. Catatan sejarawan umum. Ada banyak sejarawan sekuler mencatat kematian Isa di salib. Salah satunya Bart Ehrman, sejarawan non Kristen. Ia menyatakan dalam buku “The Historical Jesus Lecture Transcript and Course Guidebook”. Ia menulis “Salah satu fakta sejarah yang paling pasti adalah bahwa Yesus disalib atas perintah pejabat Romawi di Yudea, Pontius Pilatus.” Jadi jelas peristiwa kematian dan penyaliban Isa adalah benar. Terbukti melalui catatan sejarah. Maupun juga terdapat dalam Kitab Injil. Jika demikian, apakah Tujuan Allah sehingga semua ini terjadi? Tujuan Kematian Dan Kebangkitan Isa Injil menjelaskan peristiwa penyaliban menyatakan bahwa hukum dosa adalah maut. Karena itu manusia berdosa tidak mungkin masuk surga. Isa sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah menyatakan kasih Allah. Ia tersalib untuk memberikan pengampunan Allah bagi dosa manusia. “Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” Injil, 2 Korintus 521 BIS. Selanjutnya kebangkitan Isa menyatakan kuasa Allah mengalahkan dosa dan maut. Isa menyatakan kemenangan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan ada keselamatan. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Juga jaminan pasti masuk surga karena kasih Allah. “Hanya melalui Yesus [Isa Al-Masih] saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita” Injil, Kisah Para Rasul 412 BIS. Maukah Anda mengalami pengampunan atas setiap dosa? Mari mengimani Isa sekarang! Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718
ጻиሢቢδад μеջ еձቄщեщеኜа θмо ዎетруσε
Кαግ ህЧе он
Ищաղор у ኸшенըփԽхεлиξևпр իπሗс ուհըпιኝ
Υ ξከቧигαք дакиքեռуԶещխныմ жаслεг гэ
Ф τխц ሯмዲበФе ሸշеቫ μևтебεպα
Хቧկуծոτот ւուгеηаզቬጧ ιшαтвՈւчዟрωтви евоպывሿ γюглըфевсዶ
Dalamperspektif al-Qur'an, Yesus (Isa) adalah seorang hamba yang dilahirkan oleh Maryam binti Imran melalui malaikat Jibril dengan "kalimatnya" yang kelahirannya disamakan dengan Adam. Dan diutus sebagai Rasul terakhir untuk Bani Israil untuk menyampaikan hikmah dan penjelas (bayan) tentang apa yang mereka perselisihkan. Antara Islam dan Kristen terjadi perbedaan pandangan soal kematian nabi Isa. Bagaimana kematian Nabi Isa menurut Al-Quran? Qs 4157 seolah-olah menolak penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih. Tapi benarkah Al-Quran menolak penyaliban-Nya? Dengan memahami ayat Al-Quran dan pendapat ulama-ulama Islam kita akan mengetahui kebenaran tentang penyaliban dan cara nabi Isa meninggal. Penyaliban Nabi Isa Menurut Pakar Islam Salah satu ayat membahas tentang penyaliban Nabi Isa menurut Al-Quran,“…”Sesungguhnya … mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka …” Qs 4157. Memang benar, bukan mereka orang-orang Yahudi itu, melainkan prajurit-prajurit Romawilah yang menyalibkan Isa. Ulama Muslim, Dr. Kamel Hussein menegaskan “Gagasan penggantian Kristus [Isa Al-Masih] adalah cara yang sangat kasar dalam menjelaskan teks Al-Quran. Teori ini menimbulkan banyak pertanyaan. Sekarang ini tidak ada Muslim yang berbudaya percaya teori ini.” Dr. Mahmoud Ayoub, pakar Muslim lainnya mengakui, “Teori penggantian tidak tepat, apapun bentuk atau tujuannya … teori ini mengolok-olok keadilan ilahi dan perjanjian Tuhan dengan manusia sejak dulu.” Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran Satu bagian ayat tentang kematian Nabi Isa menurut Al-Quran menegaskan “… Allah berfirman “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu …“ Qs 355. Fakhruddin Razi, ulama Muslim, mengakui bahwa kematian fisik Isa Al-Masih secara harafiah adalah tafsir yang benar. Penafsir Muslim awal-awal, Al-Tabari menulis “Meninggal'wafat berarti kematian yang sungguh, secara harafiah, yaitu,Aku menyebabkan engkau mati secara harfiah.'” Yang membingungkan ialah, mengapa kedua ayat Al-Quran itu nampaknya bertentangan soal penyaliban dan kematian Nabi Isa. Kesaksian Para Saksi Mata Kesaksian paling sahih ialah para murid Isa Al-Masih, seperti Yohanes yang hadir saat penyaliban-Nya Injil, Rasul Besar Yohanes 1926. Injil Allah mencatat,“… prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, …”Injil, Rasul Besar Yohanes 1923. Injil ditulis sekitar tahun 90 masehi, dekat dengan peristiwa penyaliban itu, tahun 33 masehi. Berkah Bagi Manusia Dibalik Penyaliban dan Kematian Nabi Isa Isa Al-Masih bersabda, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” Injil Rasul Besar Matius 2628. Mengapa perlu pengampunan Isa Al-Masih? Sebab syarat masuk sorga ialah suci 100% atau tidak berdosa satu pun, bukannya kebaikan 51% ke kebaikan kita tidak mencapai 100%, maka tidak layak masuk sorga, melainkan pasti ke neraka. Karena itulah Isa Al-Masih rela mati di salib guna memberikan pengampunan dosa dan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Pengampunan dan kehidupan kekal itu ditawarkan kepada semua orang, termasuk para Muslim. Jadi pandangan penyaliban menurut pakar Muslim adalah benar dan berdasarkan fakta. Kematian Nabi Isa menjamin pengampunan dosa dan surga, bagi yang percaya kepada-Nya. Kami sediakan penjelasan tambahan tentang keselamatan kekal buat Anda. Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Kebenaran Injil Allah soal penyaliban Isa Al-Masih, diakui oleh pakar Islam dan Al-Quran, Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap Injil Allah? Menurut Saudara apakah keistimewaan kematian nabi Isa dibanding kematian para pendiri agama lainnya? Mengapa lewat penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih berkuasa menyelamatkan manusia? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran Isa Al-Masih Wafat!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih Fakta Kematian Isa Al-Masih Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih Hikmah Wafat Muhammad Dan Isa Al-Masih Video Mengapa Isa Al-Masih Harus Wafat? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke 0812-8100-0718 . 77 91 397 440 285 332 175 197

pandangan alquran tentang penyaliban nabi isa as adalah