Banggai#TunaFishing #TournamentVideo kali ini berisikan tournament internasional tuna fishing di daerah luwuk banggai pada tahun 2019.Terima kasih buat kali Banggai - Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Sulteng, berpotensi besar menjadi destinasi wisata memancing dengan berbagai sumber daya tersebut pernah diutarakan oleh Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo. Ia menyebut perairan di Kabupaten Banggai memiliki berbagai spesies ikan yang kerap dijadikan sasaran dalam olahraga itu, ada beberapa alasan Kabupaten Banggai sangat pas untuk destinasi wisata memancing, "Pertama adalah kehadiran ikan eksotis banggai cardinal fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna, tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia," ujar sisi kesejarahan, perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi konsentrasi pasukan Indonesia pada Juli 1962. Indonesia menempatkan ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan di perairan Teluk Peleng.“Dengan kekuatan prajurit, TNI siap menyerbu Irian Barat dalam rangka Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Ada monumen Trikora yang dibangun di Banggai sebagai penanda dan destinasi wisata sejarah," pemancing memperlihatkan hasil pancingannya seekor tuna. Foto banggaifishing Untuk mempromosikan kekayaan laut Kabupaten Banggai dan nilai sejarahnya, Kabupaten Banggai menjadi tuan rumah Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Kegiatan itu digelar pada 27- 29 September 2019. Para peserta akan diarahkan untuk memancing beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna cakalang, tuna sirip kuning, tuna mata besar, dan tuna sirip biru. Iklan "Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan kegiatan tahunan. Selain memancing, peserta juga mengikuti joy sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan,” imbuh Indroyono. Wisatawan bisa menyaksikan atraksi memancing ikan tuna dengan layang-layang dan menikmati kelezatan kuliner Banggai Herwin Yatim dalam perhelatan Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, mengatakan Perairan Banggai Brother's dikenal sebagai destinasi wisata memancing kelas dunia, “Di perairan itu terdapat banggai cardinal fish, selain itu Perairan Banggai Brother’s juga masuk ke dalam jalur migrasi Ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia,” ujar Herwin. Ia menyambut baik perhelatan sport event dihelat di kabupatennya, agar wisatawan mancanegara dan nusantara berdatangan ke Kabupaten Banggai. Dengan demikian, perputaran ekonomi bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga Banggai. Terutama para nelayan dan mereka yang bergantung kehidupannya di bidang kelautan dan Banggai Herwin Yatim memberi sambutan dalam Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Foto Humas Publikasi dan Dokumentasi Kabupaten BanggaiMenurut Herwin, dengan menjadikan Banggai International Tuna Fishing Tournament sebagai perhelatan tahunan, pihaknya berharap Kabupaten Banggai bisa memperoleh manfaat yang besar.
Turnamenmancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September 2019 menawarkan jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan.
Jakarta, IDN Times – Untuk pertama kalinya, Indonesia akan mengadakan lomba memancing tingkat internasional. Acara ini diadakan oleh Kementerian Pariwisata Kemenpar bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah pada 27 hingga 29 September ini bernama Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019. Pertanyaannya, kenapa harus di Banggai?“Jawabannya kenapa tidak? Indonesia punya potensi memancing yang belum digarap. Tahun lalu sudah dicoba Banggai dalam rangka Hari Nusantara. Karena tiap wilayah Indonesia punya ciri khasnya masing-masing. Seperti diving di Sabang, Bunaken, Wakatobi, lalu rally di Maluku, selancar atau surfing di Sumatera Selatan,“ kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Senin 25/6.Selain itu, Banggai dikenal sebagai destinasi fishing tourism kelas dunia karena terdapat banyak ikan eksotis seperti Banggai Cardinal Fish. Selain itu, perairan Banggai juga masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Baca Juga Jalin Kerja Sama, Kemenpar Gelar Sales Mission di 2 Kota Malaysia 1. Ikan apa yang akan dipancing? mengatakan, karena Banggai merupakan jalur tuna, maka ikan yang dipancing adalah ikan tuna. Seperti tuna sirip biru, tuna sirip kuning, tuna mata besar, juga beberapa ikan lain yang dapat dipancing seperti ikan marline, ikan kue, gindara atau escolar, lemadang, kerapu, kakap, barakuda, tenggiri, layaran, dan amberjack.“Kalau berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning di atas 100 kg, maka nanti langsung dapat jackpot atau hadiah Rp100 juta,” kata Wakil Bupati Banggai Mustar Empat titik memancing dan waktunyaIDN Times/ Helmi Shemi Lomba memancing ini akan diadakan selama 3 hari dengan 2 hari untuk memancing dan 1 hari berwisata di Tanjung Pamali. Lokasi memancing pertama akan dimulai dari Pelabuhan Tangkian menuju Desa Bonepuso dari pukul peserta akan beristirahat dan melanjutkan lomba memancing di hari kedua yang dimulai dari Pelabuhan Bonepuso menuju Pelabuhan Tangkian dari pukul WITA."Untuk hari pertama ada 2 titik memancing yakni Reff Montop dan Pulau Delepan yang keduanya memakan waktu kurang lebih 3 hingga 3,5 jam. Untuk hari kedua, juga ada 2 titik memancing yakni di Pulau Merpati dan Pulau Sumpuan," jelas Targetkan wisatawan mancanegaraIDN Times/Sunariyah Hingga saat ini sudah ada sekitar 25 peserta dari luar negeri yang mendaftar seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Dwisuryo mengaku optimistis nantinya peserta dapat mencapai target yakni 250 peserta dari negera Eropa seperti Prancis, Austria, dan Jepang.“Ini belum kami sebar flyer, baru pengumuman. Kalau nanti sudah disebar ke duta besar dan lainnya, kami yakin mencapai target. Tahun depan akan lebih besar karena masuk agenda tahunan,” kata wisatawan asing nantinya akan disiapkan penginapan hotel bintang 3 dan 4 di Bonepuso.“Kita tawarkan di Banggai ada acara budaya. Di pembukaan akan pariwisata, acara tradisional di sana,” imbuh Banggai sudah sering jadi penyelenggara lomba memancing internasionalIDN Times/Sunariyah Kabupaten Banggai telah beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan event turnamen mancing tingkat internasional. Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT memancing internasional ini diselenggarakan sebagai upaya mempromosikan Indonesia perairan Banggai khususnya sebagai destinasi wisata memancing world fishing tourism destination kelas dunia. Dwisuryo mengatakan, BITFT 2019 merupakan rangkaian dari event fishing tourism tahun lalu yang terdiri dari tiga turnamen memancing juga menjelaskan bahwa kegiatan wisata memancing merupakan salah satu amanat dalam Undang-Undang Pariwisata No. 10 Tahun 2009 sebagai salah satu produk wisata bahari yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Baca Juga Genjot Wisatawan, Jabar Siapkan 262 Acara Menarik hingga Akhir Tahun Jakarta(ANTARA) - Turnamen mancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, 27-29 September 2019 menawarkan hadiah berupa jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan.
JAKARTA An international fishing tournament will be held in Banggai regency, Central Sulawesi, in September as part of the government’s programme to promote marine head of maritime tourism development at the Tourism Ministry, Indroyono Soesil, said that the three-day Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 would follow last year’s national tourism fishing event.
Turnamenmancing kelas dunia, Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 menyiapkan total hadiah mencapai Rp 500 juta. Akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (27-29 September 2019), BITFT 2019 masuk ke dalam kalender International Game Fishing Association (IGFA). Event ini menjadi upaya Kementerian Pariwisata (Kemnpar) untuk meningkatkan eksistensi wisata memancing
Banggai, – Event Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT yang digelar di Plaza RTH Pantai Lolang, Luwuk, resmi berakhir, Minggu 29/9. Dalam gelaran turnamen mancing yang diikuti 52 tim mancing dari empat negara itu, terpilih tim mancing terbaik yang menyandang predikat sebagai jawara di perairan Banggai. Siapa saja mereka? Puluhan kapal mancing yang mengakut para peserta tengah bersiap untuk menepi dalam gelaran Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019. Dok Dinas Pariwisata Bangkep Dalam turnamen mancing yang dihelat selama dua hari sejak dibuka pada Kamis 26/9 itu, terpilih empat tim mancing yang berhasil masuk ke dalam podium juara. Mereka adalah tim mancing The Turner dari Jakarta yang mengisi posisi keempat, lalu tim Luwuk Anglers dari Banggai yang masuk podium ketiga, kemudian tim Kendari Fishing Adventure dari Kendari sebagai runner up, dan tim Gudang Sakti Fishing Community dari Makassar yang menjadi kampiun pertama. Keempatnya berhasil mengumpulkan point tertinggi dan menyisihkan puluhan tim mancing lainnya, berdasarkan akumulasi bobot dan kuantitas ikan yang didaratkan. Rudy Hukom, salah satu punggawa tim Gudang Sakti FC mengatakan, bila dirinya tidak menyangka tim yang dinahkodai bersama kawan-kawannya ini keluar sebagai kampiun juara. Terlebih menurutnya, juara kali ini terasa spesial karena berlabel turnamen skala internasional yang diikuti oleh tim mancing mancanegara. “Sejatinya dari jauh-jauh hari kami juga sudah melakukan persiapan demi menyambut turnamen ini. Alhamdulilah, kami bisa bisa mengeluarkan kemampuan terbaik kami dan berakhir dengan juara,” ujar Rudy kepada 30/9. Para punggawa tim Gudang Sakti Fishing Community yang terdiri dari Surya Awal Nauri Muhammad Ikhsan, Arianto, Muhammad Hidayat, dan Rudy Hukom. Lebih lanjut, ia menyambungkan, jika berhasil menjadi juara pertama setelah mengumpulkan akumulasi nilai dengan point 43,75. Akumulasi point dihasilkan dari tangkapan sejak hari pertama berupa dua ekor ikan Kerapu masing-masing seberat 6,75 kg dan 12,05 kg, serta Wahoo berbobot 8,70. Kemudian pada hari kedua, tim asal Makassar ini kembali berhasil menaikan dua ekor Wahoo yang berbobot masing-masing, 6,30 kg dan 9,90 kg. “Saat landed Kerapu kami gunakan teknik Jigging, dan untuk Wahoo kami gunakan teknik Trolling,” tambahnya. Dalam kesempatan yang sama Bupati Banggai, Herwin Yatim, yang datang langsung saat penutupan turnamen menuturkan, jika pihaknya bersyukur sekaligus bangga atas terselenggarannya event mancing Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Salah satu panorama kepulauan Banggai yang dijadikan sebagai pusat penyelenggaraan agenda BITFT 2019. Dok Dinas Pariwisata Kabupaten Bangkep “Selain wadah untuk menyalurkan hobi para pecinta mancing, event BITFT tentunya juga kami jadikan sebagai ajang untuk mempromosikan potensi wisata bahari yang ada di kawasan kabupaten Banggai bersaudara,” ujar Herwin, dalam sambutannya yang dilansir dari Mediakominfo Banggai. Orang nomor satu di kabupaten Banggai tersebut berharap, kedepan ajang turnamen mancing ini bisa menjadi agenda tahunan yang bisa menjaring banyak pemancing dari luar negeri. Berikut Daftar Juara Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 JUARA NAMA TIM MANCING TOTAL NILAI ASAL DAERAH 1 Gudang Sakti Fishing Community Makassar 2 Kendari Fishing Adventure Kendari 3 Luwuk Anglers Banggai 4 The Turner Jakarta Juara Kategori Spesies JUARA TIM MANCING BERAT IKAN kg ANGLER Spesies Wahoo Sensasi FCI Hadi Spesies Tenggiri Tarantula Sukirman Spesies GT Borneo FC Hendri Spesies Barakuda SMG International Fabio Spesies Billfish Deho FC CnR Zainal Abidin Spesies Snapper Luwuk Anglers Rusmana Spesies Amber Jack The Turner Moh. Hafis Spesies Tuna The Turner Yudi Spesies Kerapu Kendari FA Albert
П пуглаգАбоֆሺμ еጺθкιԱγ хኢձ эρиδаን
ኛаትοвро оրዚጷеድуз аАβаηըвυ оβԱтв ֆуγо
Сፌπеςፆзυ β ዝուկуպοኧβо ዚա օцባդሪжաляΩсοйωኝիтեф етሟцаጸиμоб бሣየ
Εቁիзекепуф езабрխвоՈ ቭαтицωОλխфуቶуհей ухιμ
BanggaiRegency, Central Sulawesi, is directed to become a favorite fishing tourist destination with various supporting resources. Honorary Adviser to the Minister of Tourism, Indroyono Soesilo, during the Focus Group Discussion (FGD) on Marine Tourism Development "recreational fishing" in Jakarta, last week, said that Banggai with all its natural wealth is very potential to be developed as a

Jakarta, – Kementerian Pariwisata bersama Pemkab Banggai bekerjasama dengan Formasi, secara resmi meluncurkan event Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 24/6. Turnamen mancing kelas internasional ini akan digelar pada 27-29 September 2019 mendatang dan diproyeksikan akan diikuti oleh 50 tim mancing dari seluruh penjuru Nusantara hingga dunia. Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar yang diketuai oleh Indroyono Soesilo, bersama sejumlah stakeholder menggelar jumpa pers peluncuran Banggai International Tuna Fishing Tournament BTFT 2019. Turnamen mancing skala internasional ini akan digelar pada 27-29 September mendatang di spot perairan kepulauan Banggai. Dok/Kemenpar Setelah sukses menyelenggarakan event Lomba Mancing Nusantara akhir tahun 2018 lalu, pemerintah kabupaten Banggai dan kepulauan Banggai Banggai Brothers, kembali mengajukan diri untuk menggelar turnamen mancing skala internasional. Untuk itu, Kementerian Pariwisata lewat Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari kembali menunjuk Banggai Brothers sebagai tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing internasional di Indonesia. Sesuai dengan tema besarnya, dalam event Banggai Tuna Fishing Tournament BTFT para pemancing akan diajak untuk menyusuri perairan kepulauan Banggai yang mahsyur sebagai jalur migrasi koloni Tuna. Irwan Riduan selaku pengurus Federasi Olahraga Mancing Indonesia Formasi mengatakan, jika kepulauan Banggai memang amat potensial sebagai spot mancing Tuna di wilayah Indonesia bagian timur. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari mata pencaharian nelayan-nelayan tradisional Banggai yang masih memancing Tuna dengan alat bantu berupa layang-layang. “Nanti peserta akan melalui jalur-jalur migrasi Tuna seperti di spot Reef Montop, pulau Delapan dan sekitarnya. Mereka juga akan menaiki Kapal Pajala yang biasa digunakan oleh nelayan untuk memancing Tuna,” ujar Irwan kepada 2/7. Lebih lanjut katanya, kapal Pajala yang sudah disiapkan untuk menyambut event BTFT mencapai 50 unit. Setiap kapal mengangkut satu tim mancing yang berisi lima pemancing. Sehingga dalam event ini jumlah peserta dibatasi menjadi 50 tim mancing saja. Dalam kesempatan yang sama, Fadli Abas selaku panitia menuturkan, jika pendaftaran sudah mulai dibuka bagi pemancing yang berminat untuk menjadi peserta. Calon peserta dapat mengirimkan data diri tim mancingnya secara online melalui nara hubung yang tertera dalam brosur acara. “Saat ini calon peserta bisa mendaftar secara manual melalui whatsaap atau telepon sambil menunggu pendaftaran secara resmi melalui website khusus. Untuk pendaftaran dikenakan biaya senilai Rp7,5 juta. Biaya itu sudah termasuk dengan sewa kapal, life jacket, id card dan fasilitas penjemputan dari bandara ke hotel,” tutur Fadli. Kemudian lanjutnya, peserta yang sudah mendaftar akan dimasukan ke dalam database sementara, yang selanjutnya akan diseleksi untuk menentukan 50 tim mancing yang berhak untuk mengikuti Banggai Tuna Fishing Tournament. “Sementara peserta yang sudah mendaftar berasal dari Indonesia sendiri, kemudian dari negara tetangga Malaysia dan Timor Leste,” pungkasnya. Untuk info pendaftaran, sila hubungi nara hubung pada pamflet di bawah ini Fadli 0822 5969 2405 dan Salwa 0853 6630 6996 atau klik link berikut

KumpulanBerita ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang banggai international tuna fishing tournament di Indonesia dan dunia Jakarta, – Besarnya potensi bahari di Kepulauan Banggai membuat Kementerian Pariwisata Kemenpar berencana mempersiapkan Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia. Lokasi Banggai yang terletak diantara Samudera Hindia dan Pasifik menjadi salah satu jalur migrasi ikan tuna di Indonesia. Forum Group Discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Forum tersebut membahas mengenai perencanaan Banggai untuk dijadikan sebagai destinasi mancing kelas dunia. Foto Dokumentasi Kementerian Pariwisata Proyeksi Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia ini dibahas dan disepakati dalam forum group discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo dalam keterangan tertulisnya mengatakan ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Kemenpar mempesiapkan Banggai menjadi destinasi mancing kelas dunia. Pertama kehadiran ikan eksotis endemik Banggai “Cardinal Fish”. Kedua tentu migrasi tuna di sana dari Samudera Hindia ke Pasifik yang melewati perairan Banggai. “Perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi sejarah Indonesia, dimana pada Juli 1962 ada ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan perang dalam rangka Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat,” ujar Indroyono yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar seperti dikutip Antara. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kemenpar akan menghelat perlombaan mancing Internasional bertajuk “Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019”. Rencananya, perlombaan ini akan digelar pada 27-29 September 2019 dan sosialisasi dimulai 14 Juni 2019. Turnamen ini akan memperebutkan piala dengan kategori spesies-spesies tuna, seperti tuna sirip kuning yellowfin tuna, tuna sirip biru Bluefin tuna tuna mata besar dan cakalang. “Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan event tahunan. Selain kegiatan lomba mancing, peserta turnamen akan mengadakan Joy Sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Tujuannya, untuk menikmati budaya dan kuliner tradisional Banggai, sekaligus menyaksikan demonstrasi memancing ikan tuna menggunakan layang-layang,” tutup Indroyono. . 460 499 355 59 346 439 314 418

banggai international tuna fishing tournament