| П пуглаգ | Абоֆሺμ еጺθкι | Աγ хኢձ эρиδаን |
|---|---|---|
| ኛаትοвро оրዚጷеድуз а | Аβаηըвυ оβ | Աтв ֆуγо |
| Сፌπеςፆзυ β ዝուկуպο | ኧβо ዚա օцባդሪжաля | Ωсοйωኝիтեф етሟцаጸиμоб бሣየ |
| Εቁիзекепуф езабрխво | Ո ቭαтицω | Оλխфуቶуհей ухιμ |
Jakarta, – Kementerian Pariwisata bersama Pemkab Banggai bekerjasama dengan Formasi, secara resmi meluncurkan event Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 24/6. Turnamen mancing kelas internasional ini akan digelar pada 27-29 September 2019 mendatang dan diproyeksikan akan diikuti oleh 50 tim mancing dari seluruh penjuru Nusantara hingga dunia. Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar yang diketuai oleh Indroyono Soesilo, bersama sejumlah stakeholder menggelar jumpa pers peluncuran Banggai International Tuna Fishing Tournament BTFT 2019. Turnamen mancing skala internasional ini akan digelar pada 27-29 September mendatang di spot perairan kepulauan Banggai. Dok/Kemenpar Setelah sukses menyelenggarakan event Lomba Mancing Nusantara akhir tahun 2018 lalu, pemerintah kabupaten Banggai dan kepulauan Banggai Banggai Brothers, kembali mengajukan diri untuk menggelar turnamen mancing skala internasional. Untuk itu, Kementerian Pariwisata lewat Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari kembali menunjuk Banggai Brothers sebagai tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing internasional di Indonesia. Sesuai dengan tema besarnya, dalam event Banggai Tuna Fishing Tournament BTFT para pemancing akan diajak untuk menyusuri perairan kepulauan Banggai yang mahsyur sebagai jalur migrasi koloni Tuna. Irwan Riduan selaku pengurus Federasi Olahraga Mancing Indonesia Formasi mengatakan, jika kepulauan Banggai memang amat potensial sebagai spot mancing Tuna di wilayah Indonesia bagian timur. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari mata pencaharian nelayan-nelayan tradisional Banggai yang masih memancing Tuna dengan alat bantu berupa layang-layang. “Nanti peserta akan melalui jalur-jalur migrasi Tuna seperti di spot Reef Montop, pulau Delapan dan sekitarnya. Mereka juga akan menaiki Kapal Pajala yang biasa digunakan oleh nelayan untuk memancing Tuna,” ujar Irwan kepada 2/7. Lebih lanjut katanya, kapal Pajala yang sudah disiapkan untuk menyambut event BTFT mencapai 50 unit. Setiap kapal mengangkut satu tim mancing yang berisi lima pemancing. Sehingga dalam event ini jumlah peserta dibatasi menjadi 50 tim mancing saja. Dalam kesempatan yang sama, Fadli Abas selaku panitia menuturkan, jika pendaftaran sudah mulai dibuka bagi pemancing yang berminat untuk menjadi peserta. Calon peserta dapat mengirimkan data diri tim mancingnya secara online melalui nara hubung yang tertera dalam brosur acara. “Saat ini calon peserta bisa mendaftar secara manual melalui whatsaap atau telepon sambil menunggu pendaftaran secara resmi melalui website khusus. Untuk pendaftaran dikenakan biaya senilai Rp7,5 juta. Biaya itu sudah termasuk dengan sewa kapal, life jacket, id card dan fasilitas penjemputan dari bandara ke hotel,” tutur Fadli. Kemudian lanjutnya, peserta yang sudah mendaftar akan dimasukan ke dalam database sementara, yang selanjutnya akan diseleksi untuk menentukan 50 tim mancing yang berhak untuk mengikuti Banggai Tuna Fishing Tournament. “Sementara peserta yang sudah mendaftar berasal dari Indonesia sendiri, kemudian dari negara tetangga Malaysia dan Timor Leste,” pungkasnya. Untuk info pendaftaran, sila hubungi nara hubung pada pamflet di bawah ini Fadli 0822 5969 2405 dan Salwa 0853 6630 6996 atau klik link berikut
KumpulanBerita ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang banggai international tuna fishing tournament di Indonesia dan dunia Jakarta, – Besarnya potensi bahari di Kepulauan Banggai membuat Kementerian Pariwisata Kemenpar berencana mempersiapkan Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia. Lokasi Banggai yang terletak diantara Samudera Hindia dan Pasifik menjadi salah satu jalur migrasi ikan tuna di Indonesia. Forum Group Discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Forum tersebut membahas mengenai perencanaan Banggai untuk dijadikan sebagai destinasi mancing kelas dunia. Foto Dokumentasi Kementerian Pariwisata Proyeksi Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia ini dibahas dan disepakati dalam forum group discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo dalam keterangan tertulisnya mengatakan ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Kemenpar mempesiapkan Banggai menjadi destinasi mancing kelas dunia. Pertama kehadiran ikan eksotis endemik Banggai “Cardinal Fish”. Kedua tentu migrasi tuna di sana dari Samudera Hindia ke Pasifik yang melewati perairan Banggai. “Perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi sejarah Indonesia, dimana pada Juli 1962 ada ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan perang dalam rangka Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat,” ujar Indroyono yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar seperti dikutip Antara. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kemenpar akan menghelat perlombaan mancing Internasional bertajuk “Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019”. Rencananya, perlombaan ini akan digelar pada 27-29 September 2019 dan sosialisasi dimulai 14 Juni 2019. Turnamen ini akan memperebutkan piala dengan kategori spesies-spesies tuna, seperti tuna sirip kuning yellowfin tuna, tuna sirip biru Bluefin tuna tuna mata besar dan cakalang. “Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan event tahunan. Selain kegiatan lomba mancing, peserta turnamen akan mengadakan Joy Sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Tujuannya, untuk menikmati budaya dan kuliner tradisional Banggai, sekaligus menyaksikan demonstrasi memancing ikan tuna menggunakan layang-layang,” tutup Indroyono. . 460 499 355 59 346 439 314 418